Wamena (ANTARA News) - Pemerintah sedang dan telah merampungkan pembangunan 106 unit rumah layak huni bagi warga kurang mampu yang tersebar di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, pada tahun anggaran 2017.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Jayawijaya Kondar Siregar di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Senin, mengatakan sumber dana untuk pembangunan 106 rumah itu berasal dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten.
"Pada tahun 2017 dianggarkan pembangunan 106 rumah sehat baik dari APBN, APBD provinsi dan APBD kabupaten," katanya.
Dari jumlah keseluruhan itu, 30 unit rumah yang tersebar di tujuh distrik dibangun dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jayawijaya.
"APBD tahun 2017 yang bersumber dari dana Otsus, kita menyiapkan 30 rumah sehat. Pembangunannya tersebar di Distrik Walesi 10 unit, Astotipo 3 unit, Maima 4 unit, Pabukoba 3 unit, Distrik Wamena 4 unit, Tagineri 3 unit dan Distrik Koragi 3 unit," katanya.
Beberapa rumah yang dibangun di kawasan pusat ibu kota berbentuk semi permanen, sementara yang berada di luar ibu kota berbahan dasar papan.
"Dana untuk pembangunan satu rumah unit itu berkisar Rp350 juta," katanya.
Sementara rumah yang dibangun dengan APBD Provinsi Papua adalah sebanyak tiga unit dan tersebar di Distrik Wamena Kota.
"Type-nya 43+. Rumah sehat ini berbasis budaya lokal, jadi dibangun mirip rumah adat (honai)," katanya.
Khusus untuk rumah yang merupakan bantuan dari APBN sebanyak 73 unit, menurut dia, tersebar di Distrik Palebaga sebanyak 23 unit dan di Distrik Hubikiak sebanyak 50 unit.
"Yang di Palebaga itu pengerjaanya sudah 70 persen, sementara yang di Hubikiak baru 20 persen," katanya.
"Pada tahun 2017 dianggarkan pembangunan 106 rumah sehat baik dari APBN, APBD provinsi dan APBD kabupaten," katanya.
Dari jumlah keseluruhan itu, 30 unit rumah yang tersebar di tujuh distrik dibangun dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jayawijaya.
"APBD tahun 2017 yang bersumber dari dana Otsus, kita menyiapkan 30 rumah sehat. Pembangunannya tersebar di Distrik Walesi 10 unit, Astotipo 3 unit, Maima 4 unit, Pabukoba 3 unit, Distrik Wamena 4 unit, Tagineri 3 unit dan Distrik Koragi 3 unit," katanya.
Beberapa rumah yang dibangun di kawasan pusat ibu kota berbentuk semi permanen, sementara yang berada di luar ibu kota berbahan dasar papan.
"Dana untuk pembangunan satu rumah unit itu berkisar Rp350 juta," katanya.
Sementara rumah yang dibangun dengan APBD Provinsi Papua adalah sebanyak tiga unit dan tersebar di Distrik Wamena Kota.
"Type-nya 43+. Rumah sehat ini berbasis budaya lokal, jadi dibangun mirip rumah adat (honai)," katanya.
Khusus untuk rumah yang merupakan bantuan dari APBN sebanyak 73 unit, menurut dia, tersebar di Distrik Palebaga sebanyak 23 unit dan di Distrik Hubikiak sebanyak 50 unit.
"Yang di Palebaga itu pengerjaanya sudah 70 persen, sementara yang di Hubikiak baru 20 persen," katanya.
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment