Diperkirakan dana subsidi akan bertambah seiring rencana pemerintah untuk membantu kepemilikan rumah bagi ASN, TNI, dan Polri
Semarang (ANTARA News) - Bank Tabungan Negara (BTN) siap untuk menyerap program subsidi perumahan yang digulirkan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memenuhi target satu juta rumah di tahun 2019.
"Kami siap untuk menyerap dana subsidi perumahan di 2019 apalagi pemerintah merencanakan untuk menaikkan dana subsidi dalam rangka membantu pemilikan rumah bagi ASN, TNI, dan Polri," kata Direktur Utama Maryono dalam forum grup diskusi yang diselenggarakan di atas kereta api wisata Argo Muria Jakarta - Semarang, Jumat.
Maryono mengatakan program subsidi seperti fasilitas likuditas pembiayaan perumahan (FLPP), subsidi selisih bunga (SSB), bantuan uang muka (BUM) setiap tahun terus dinaikan seiring naiknya kebutuhan rumah, namun untuk 2019 akan ada tambahan lagi untuk program perumahan bagi ASN, TNI, dan Polri.
Kementerian PUPR menganggarkan Rp6,09 triliun untuk bantuan pembiayaan perumahan, dengan komposisi dana FLPP sebesar Rp2,18 triliun untuk 42.000 unit rumah, BUM Rp 1,38 triliun untuk 344.500 unit rumah, dan SSB Rp2,53 triliun untuk 225.000 unit rumah
Maryono memperkirakan jumlah kenaikan subsidi ini akan meningkat tajam mengingat ekonomi sudah mulai membaik diantaranya stabilitas nilai tukar dan naiknya ekspor yang akan menggerakkan sektor lain termasuk perumahan.
Kredit perbankan sejauh ini masih terjangkau meskipun BI telah beberapa kali menaikkan suku bunga acuan. Semua ini dilakukan untuk menjaga stabilitas dan ketenangan terhadap sektor riil, termasuk di sektor perumahan.
Peran BTN dalam mendukung pemerintah dalam progam sejuta rumah juga terus mengalami kenaikan apabila di tahun 2015 baru tercapai 67 persen, maka di 2016 dan 2017 sudah di atas 73 persen, bahkan untuk tahun 2018 ini bisa di atas 75 persen.
Kemudian dalam rangka mendukung program sejuta rumah BTN juga menjangkau para pekerja di sektor informal seperti pengemudi transportasi online, supir taxi, pedagang warung, dan lain-lain juga digandeng untuk mendapatkan subsidi perumahan.
"Mereka punya koperasi dan paguyuban, melalui wadah inilah kredit bisa disalurkan karena sebagai organisasi mereka memiliki data lengkap anggotanya," kata Maryono.
BTN juga menjangkau generasi milenial dengan menyiapkan layanan "KPR Gaesss" melalui layanan digital untuk pasar tersebut, di dalamnya sudah ada kalkulasi sehingga pemohon bisa menghitung jangka waktu dan uang muka yang harus disiapkan sesuai dengan kemampuan.
Baca juga: BTN fasilitasi KPR subsidi pengemudi bluebird
"Kami siap untuk menyerap dana subsidi perumahan di 2019 apalagi pemerintah merencanakan untuk menaikkan dana subsidi dalam rangka membantu pemilikan rumah bagi ASN, TNI, dan Polri," kata Direktur Utama Maryono dalam forum grup diskusi yang diselenggarakan di atas kereta api wisata Argo Muria Jakarta - Semarang, Jumat.
Maryono mengatakan program subsidi seperti fasilitas likuditas pembiayaan perumahan (FLPP), subsidi selisih bunga (SSB), bantuan uang muka (BUM) setiap tahun terus dinaikan seiring naiknya kebutuhan rumah, namun untuk 2019 akan ada tambahan lagi untuk program perumahan bagi ASN, TNI, dan Polri.
Kementerian PUPR menganggarkan Rp6,09 triliun untuk bantuan pembiayaan perumahan, dengan komposisi dana FLPP sebesar Rp2,18 triliun untuk 42.000 unit rumah, BUM Rp 1,38 triliun untuk 344.500 unit rumah, dan SSB Rp2,53 triliun untuk 225.000 unit rumah
Maryono memperkirakan jumlah kenaikan subsidi ini akan meningkat tajam mengingat ekonomi sudah mulai membaik diantaranya stabilitas nilai tukar dan naiknya ekspor yang akan menggerakkan sektor lain termasuk perumahan.
Kredit perbankan sejauh ini masih terjangkau meskipun BI telah beberapa kali menaikkan suku bunga acuan. Semua ini dilakukan untuk menjaga stabilitas dan ketenangan terhadap sektor riil, termasuk di sektor perumahan.
Peran BTN dalam mendukung pemerintah dalam progam sejuta rumah juga terus mengalami kenaikan apabila di tahun 2015 baru tercapai 67 persen, maka di 2016 dan 2017 sudah di atas 73 persen, bahkan untuk tahun 2018 ini bisa di atas 75 persen.
Kemudian dalam rangka mendukung program sejuta rumah BTN juga menjangkau para pekerja di sektor informal seperti pengemudi transportasi online, supir taxi, pedagang warung, dan lain-lain juga digandeng untuk mendapatkan subsidi perumahan.
"Mereka punya koperasi dan paguyuban, melalui wadah inilah kredit bisa disalurkan karena sebagai organisasi mereka memiliki data lengkap anggotanya," kata Maryono.
BTN juga menjangkau generasi milenial dengan menyiapkan layanan "KPR Gaesss" melalui layanan digital untuk pasar tersebut, di dalamnya sudah ada kalkulasi sehingga pemohon bisa menghitung jangka waktu dan uang muka yang harus disiapkan sesuai dengan kemampuan.
Baca juga: BTN fasilitasi KPR subsidi pengemudi bluebird
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment