Bogor (ANTARA News) - Kementerian Pertanian membuka kembali Museum Tanah Indonesia yang bisa dikunjungi masyarakat sebagai sarana pendidikan serta sosialisasi pemanfaatan tanah secara berkelanjutan.

Pembukaan kembali museum yang berada di Jalan Juanda No. 98, Kota Bogor, Jawa Barat, dipimpin oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Selasa.

Kepala Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian Prof Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa cikal bakal bedirinya Museum Tanah Indonesia bermula sejak tahun 1905 oleh peneliti Belanda.

"Awalnya dulu laboratorium geologi untuk mengetahui tentang tanah, dibuat untuk kegiatan penelitian tanah di Indonesia oleh peneliti Belanda," katanya.

Di era kemerdekan tahun 1974 semua laboratoium terkait pertanian dan perkebunan termasuk laboratoium geologi digabung dalam satu wadah yakni Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Selama dibawah Balitbangtan, Museum Tanah Indonesia sempat dipindahkan ke kompleks Cimanggu, selama kurang lebih dua tahun dan gedung Museum Tanah Indonesia yang ada di Jalan Juanda ditinggal. 

"Kini bertepatan dengan Hari Tanah Se-dunia, Museum Tanah Indonesia dibuka kembali, untuk sarana pendidikan serta sosialisasi pemanfaatan tanah secara berkelanjutan," katanya.

Dedy menyebutkan Museum Tanah Indonesia berada di bawah Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian, Balitbangtan, diawasi langsung oleh Sekjen Kementerian Pertanian. 
Pewarta: 
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2017